Luaskan RohMU bekerja di hatiku, agar aku tau apa yang Engkau inginkan dan taat untuk mengerjakannya.

Meliat jauh ke depan, memandang ujung jalan yang tak tau akhirnya.
Dalam hati ingin meninggalkan dan kembali jika aku mau. 
Luka dan emosi yang datang silih berganti, menjadikanku tersakiti dan harus menyangkal diriku sendiri.

Tak ada satu pun yang mengerti, dan hanya DIA yang tau dan trus menghibur n menguatkanku.

Congratulation for my little brother


tiga kata : "TERIMA KASIH TUHAN"

Hanya itulah yang bisa diungkapkan ketika melihat dan merasakn bahagia atas perjalanan studimu.
Adekku yang satu ini, dan cuma satu ini telah menyelesaikan pendidikannya. 
Bangga krna kamu telah setia dan mau menyelesaikan, di tengah2 orang yg berputus asa untuk menyelesaikan tugas akhir.
Segala doa dan harapan dari keluarga, saudara, teman, dan sahabat untuk mu.
Semoga TUHAN pimpin jalan dan rencanamu, dan trus libatkan Tuhan di dalamnya.

Keep helping me

Setiap hal yang sekecil apapun mengajarkan banyak hal dalam pembentukan karakter.
Inilah yang membawaku pada keyakinan bahwa diriku masih dalam proses pendewasaan yang akan trus menerus dibentuk melalui kondisi, orang2, dan pergumulan.

Lama tak melihat dan bercerita langsung padanya adalah sesuatu yang sangat dirindukan. Tapi sayangnya, waktu dan kondisi yang kurang tepat menghalangi untuk dia pulang. Respon dan perasaan yang terpendam akhirnya berubah menjadi kecewa dan sedih. 
Akhirnya menyadarkanku pada satu hal yang menjadi pergumulan panjangku saat ini. Kerinduan orangtuaku untuk kembali pulang dan bekerja sesuai dengan ilmuku. Tetapi kerinduan itu harus tertunda karna aku memilih untuk mengambil jalan yang berbeda, ya berbeda dari pada umumnya. Mungkin rasa kecewa, sedih dan marah yang dirasakan oleh mereka. 
Kini aku merasakan kecewa dan sedih karna sesuatu yang dirindukan tak terwujud sekarang. dalam hal ini aku lagi tidak baik, maka aku hanya berdiam dan mencoba memikirkan apa yang salah denganku, bagaimana aku harus bersikap, mengapa harus kecewa, kapan aku harus memulai, kepada siapa aku harus meluapkannya dan sebagainya melintas dalam pikiranku ini. Ku coba mengerti dan menempatkan diriku dalam posisi itu, berjuang untuk menetramkan hati agar dia pun merasakan ketentraman yang sama juga. Kini kami hanya bisa mendiamkan sampai sesuatu bisa mengalihkannya.
apakah ini pertama kali ku alami?? Tidak, bukan yang pertama. Banyak hal dan orang yang ku kecewakan dan mengecewakanku, aku hanya bisa berdiam dan menangis. aku sadar lebih dari itu pernah ku alami dan terlebih jika aku mengecewakan DIA yang setia.
Setiap hal yang ku alami adalah proses bagiku untuk mengenal dan mengerti dan mendewasakanku, kiranya setiap orang yang hadir terlibat untuk menolongku dan menyadarkanku. Jika aku gagal, maka aku harus memulai kembali dengan baik.
I'm in the process, be patient for a while.

trust on God

When life pushes me to the edge of difficulty.. I put my full trust on God because only two things can happen, either He'll catch me when I fall or teach me how to fly..

Siholan

Kamu tau gunung everest??? gunung fuji?? atw gunung jayawijaya???

Coba bayangkan itu adalah pecinta yang sedang menunggu orang yang dicintainya kembali. Dan dia menunggu semenjak dia ada di dunia.
aku rasa sebesar itulah bakatku dalam menunggumui.
aku rasa sebesar itulah aku ingin bertemu dengan mu.
Hanya kamu yang tau berapa lama lagi aku harus menunggu.
miss you

disegarkan

Melampaui akal pikiranku dan perencanaanku.
kesulitan, penolakan, sindiran dan sepi yang harus ku alami, tapi di tengah2 semuanya itu aku merasakan sukacita yang menggantikan semuanya itu.
tantangan yang terlihat sulit kutrima dan ku jalani. Tetapi aku bisa melewatinya dan menikmati di dalamnya.

"...Luaskan Roh-MU bekerja di hatiku..."
sepenggal lagu yang ku nyanyikan jika aku merasa lelah dan lemah.

Cukup bagiku

Terengah-engah dan mengucurkan keringat yg tak biasa..
Takut untuk tidak mampu dan kembali jatuh...
Ternyata sampai sekarang aku mampu berjalan, wara-wiri ke tempat ke mana kaki ini membawa. Walau dalam pikiran ini ada banyak hal yang akan dikerjakan dan tuntutan dan tanggung jawab dan kerinduan besar, semuanya menyesakkanku.
Sekali lagi ku yakini cukup HANYA ANUGRAH bagi ku sekarang dan selamanya.

Thank u for loving me for 3 years


     ____Mengakhiri dengan trus berjuang bersamamu dan DIA___
                 
Kunyatakan dalam doa dan kusampaikan kepadamu,orang yg paling ku kasihi. Segala yang kumulai dengan pergumulan, ketakutan, dan keraguan akan keberadaanmu. Dengan bersungguh2 menggumulkan dan membawanya “segalanya” di hadapan Tuhan.


                Kini “segalanya” telah kulewati bersamamu dalam setiap derap langkah kita, dalam doa, harapan, dan penyerahan kepada Tuhan. Hari tiap hari, waktu tiap waktu telah dinikmati bersamamu. Bersyukur kepada Tuhan yang memulai segalanya baik dan mnyertai dengan setia. 


Tahun pertama adalah kita menikmati indahnya relasi yg baru alias jatuh cinta. Tahun kedua adalah kita semakin menikmati indahnya relasi yg saling mendukung di tengah2 kondisi kita. Tahun ketiga adalah kita sedang mempersiapkan diri dan lainnya untuk tahap yang ‘matang’. 


Terimakasih telah mengasihiku, menguatkanku, menemaniku dalam hidupku. Ada banyak hal yang baik dan buruk darimu yang kuperoleh, begitu juga sebaliknya. Kita sedang dan terus belajar untuk saling mengerti. 


                Tahun pertama, tahun kedua, dan tahun ketiga telah tiba. Mungkin akan semakin banyak tantangan, sukacita, harapan, dsb yg akan dilewati. Tapi apakah kita sudah mengenal satu sama lain? Atau apakah kita sudah sama2 memiliki kerinduan yg sama?? apakah kita akan tetap bersama melangkah di dalamnya untuk saling mengasihi??


                Kupercaya, jika Dia mengizinkankanku untuk mengasihimu dan menghabiskan sisa hidupku bersamamu, maka Dia akan memberikanmu untuk itu. Bagian kita hanyalah setia dlm Dia..

Tak banyak kalimat, kata dan huruf yang kuketik di blog ini mengenaimu. Aku hanya bisa menyampaikan kepada TUHAN kita dalam doa.


                 How great is my God who sent you into my life..

Love you and surely, Love You God..




 *pesan WA yg dikirim pagi ini*

Usailah kuatir itu

Anugrah itu tetap diberikan, dan akan tinggal jika penerima tidak meninggalkannya.
dimampukan untuk dilayakkan menikmati anugrahNYA kembali adalah suatu kesempatan terindah.

Kekuatiran dan ketakutan yang meliputiku hanyalah sebagai tanda untuk berjaga-jaga dan tetap sadar akan sesuatu hal.
Satu momen untuk mengenalmu lebih jauh dan tak meragukan akan keberadaanmu. "...tolong jaga semuanya untukku...menjagaku..melindungiku..mendmpingiku...dan menjadi berkat bagimu" Pernyataan yang diucapkan berasal dari hati dan kasih yg dalam.
Jika saat ini kekuatiranku terjawab, cukuplah bagiku bisa menikmati percakapanmu yg lama di malam ini. Sambil di dalam hatiku, aku berdoa Tuhan mengizinkanku menghabiskan sisa hidupku bersama dia.

Di manakah kamu?

Ku ceritakan dan kusampaikan segala sesuatunya yang menyesak di hatiku.
Kini, ketika kamu mengetahuinya. aku merasa hampa.
Ahh...itu hanya perasaanku saja. yahh,,wanita sering pake perasaannya.

ku beri ruang buatmu untuk berpikir dan merencanakan kembali. Tapi aku tak ingin kamu merasakan hal yang sama dan menghukum dirimu sendiri.

Ketika ada ruang itu, kehilangan..sunyi dan sepi yang kurasakan sekarang.


Seorang pendaki gunung tiba2 terjatuh ke dalam tebing jurang yang dalam dan gelap pada malam hari. Setelah terjatuh sedemikian dalam, ia beruntung dapat meraih sebuah akar pohon di dinding tebing sehingga tidak terperosok makin dalam. Langit begitu pekat, tanpa diterangi bulan dan bintang sehingga ia tidak dapat melihat apa2 dan hanya bergantung pada akar pohon tersebut.
Di tengah kondisi yang terjepit itu, si pendaki berteriak memanggil Tuhannya dan berseru, “Tuhan yang selama ini telah kusembah, saya dalam keadaan nyaris mati jatuh ke dalam jurang, apa yang harus saya lakukan agar dapat selamat?” Di luar dugaan, Tuhan berkenan dan memberi jawab, “Lepaskan akar pohon itu.”
Pria itu kaget akan jawaban Tuhannya. “Apakah Engkau gila, aku masih hidup karena genggaman pada akar ini. Jika aku lepaskan pastilah aku jatuh ke dasar jurang dan mati. Apa yang harus kulakukan? Aku belum mau mati,” isak si pendaki. Tuhan kembali menjawab, “Lepaskan akar pohon itu dan kau akan selamat.”
Si pendaki berkeras, “Tidak Tuhan, saya akan memilih cara saya sendiri untuk selamat.” Dan ia kemudian berteriak semalaman meminta pertolongan hingga tenggorokannya kering dan haus, sementara kedua tangannya kram dan luka karena terus bergantung pada akar pohon yang kasar. Menjelang pagi, remang pagi mulai menerangi tebing itu dan alangkah terkejutnya pria tersebut karena kakinya hanya berjarak satu meter dari dasar jurang. Ia pun melepaskan pegangan pada akr pohon dan selamat.
 
Banyak orang Kristen secara rohani hidup seperti pria itu. Kita sering berdoa dan meminta arahan Tuhan. Namun ketika Tuhan telah menjawab, baik lewat Firman, sesama, atau kondisi, nyatanya kita tetap memilih menggunakan logika dan pemikiran kita sendiri. Akhirnya kita menjadi lelah sendiri tanpa menyadari ada hal yang lebih baik jika kita mau belajar menaati kehendak Tuhan.
Adakah kehendak Tuhan yang masih kita ragukan? Lepaskan genggaman dari hitung2an akal manusiawi kita dan nikmati langkah iman bersama Tuhan. Niscaya rencana yang jauh lebih indah serta penyertaan sang Raja Damai menanti kita di depan. Amin.